Welcome to my blog :)

rss

Jun 18, 2011

TOEFL IBT

Cerita-ceritaan yuukk....

Bagi saya tipe soal TOEFL IBT masih belum familiar meskipun sebelumnya saya pernah mengikuti TOEFL ITP yang diselenggarakan ETS di Jakarta. Materi pada dasarnya hampir mirip dengan TOEFL ITP hanya saja pada IBT yang membedakan adalah sarana dan metode yang digunakan. Pada TOEFL IBT kita menggunakan bantuan internet dan ada tambahan sesi pertanyaan berupa speaking dan writing, sudah bisa dibayangkan ujian nya sangat komprehensif. Setelah memiliki ketetapan hati, saya pun mencari informasi dan mendaftar melalui website ETS (www.ets.org) serta membeli voucher seharga 1,5 juta via IIEF (www.iief.org).

Cara pembelian voucher,
Pertama-tama saya mengirimkan order terlebih dahulu untuk mengikuti test TOEFL via email ke IIEF kemudian mereka mengirimkan form dan memberikan no rekening bank yang ditunjuk (CIMB NIAGA). Kemudian saya mengembalikan form dan bill pembayaran (dalam mata uang Rp) via fax, baru IIEF mengirimkan kode voucher yang kemudian saya masukkan pada saat saya registrasi via online di website ETS. Alternatif pembayaran kedua adalah dengan menggunakan CC (Credit Card). Para CC holder bisa langsung menggunakannya akan tetapi pembayaran dilakukan dengan mata uang US$. Mengenai waktu dan lokasi, saat mendaftar via online di website ETS kita diberi kebebasan untuk memilih tanggal, waktu dan lokasi ujian serta diberi 4 opsi yang akan kita kirimi official transcript TOEFL IBT (for free). Agar tidak ada penyesalan dikemudian hari, sebaiknya sebelum mengambil tes ini anda sudah menentukan pihak mana saja yang akan anda kirimi, karena jika dikemudian hari anda membutuhkan official transcript lagi anda harus membayar kembali ke pihak ETS (it's not free).

Hari 'H' pun tiba, berbekal informasi rute dari teman SMU yang kini menetap di Jogja, saya berangkat ke Jogja dengan bus EFISIENSI (Cilacap-Jogja) menuju salah satu univ swasta di Jogja (UPN Condong Catur). Saya buta dengan wilayah Jogjakarta, saya hanya membawa bekal keyakinan. Pokoknya yang penting saya masih punya mulut dan pendengaran yang baik insya Allah tidak akan ada kejadian TERSESAT *kejadian yang lumrah menimpa saya kalau bepergian.

Singkatnya tepat pukul 10.15 saya sampai di shelter UII ConCat dan menuju ke UPN, tapi ternyata beberapa peserta sudah ada yang mulai ujian, ada yang sedang antri foto sebagai prasayarat registrasi dan alhasil saya adalah peserta yang terakhir datang, whew. Padahal sebenarnya jadwal ujian dimulai pukul 11.30 dengan jam registrasi pukul 11.00. Saya sempat bengong sejenak tapi saya ingat bahwa saya cuma punya waktu yang singkat, saya pun buru-buru mencari toilet untuk pi**s dan touch up bedak sebentar (karena ada photo session sebelum ujian). Beruntungnya hari itu cuaca cukup bersahabat dan saya tidak banyak berkeringat jadi tidak perlu ganti baju. Ternyata saat photo session panitia menggunakan kamera portable 2 MP yang tersambung lepas dengan komputer dengan hasil foto yang tidak begitu baik.


Mas-mas korean yang lagi di foto

FYI, urutan tes TOEFL IBT nya adalah Reading (3~5 passages; 12-14 question each; 60-100 min); Listening (4-6 leactures; 6 questions; 2-3 conversations; 60-90 min) ~break~ Speaking (6 tasks {independent and integrated}; 20 minutes); Writing (integrated task 20 min and independent task 30 min) dengan total durasi kurang lebih 4,5 jam dengan break 10 menit saja. Awalnya sempat shock gimana sholat duhurnya..gimana makan siangnya..apa ntar ngga ketiduran pas tes, ble ble ble tapi ternyata semuanya berjalan biasa aja tuh..malah dengan waktu segitu terasa kurang terutama pasa saat sesi speaking dan writing test. Soalnya bener2 luar biasaa..spooky!! maksud saya benar-benar detail dalam menguji kemampuan kita berbahasa inggris, berbeda dengan ITP yang kalau lagi mepet bisa kita jawab pake bantuan kancing baju.

Situasi saat ujian


Alhamdulillah, tepat adzan ashar saya bisa menyelesaikan tes ini, meskipun saya yakin banyak kekurangan sana sini terutama dalam sesi speaking. Pengen balik lagi ke ruang ruang ujian rasanya. Baru ingat ternyata saya belum makan siang, langsung saja saya meluncur ke Amplaz setelah naik trans jogja dari shelter UII ConCat tujuan Amplaz setelah transit sebentar di Adi Sucipto Airport (3B~1B), lalu saya berleha-leha sebentar disini karena jadwal bus saya untuk ke Cilacap masih 2 jam lagi..



Ambarukmo Plaza Foodcourt

Setelah kenyang, saya memutuskan untuk mampir sebentar ke Gramedia di 3rd floor untuk nge-chek buku terbaru. Saat akan meninggalkan meja, tiba-tiba ada mas-mas berwajah oriental menawarkan brosur yang menjual jajanan khas Taiwan yang telah bersertifikat halal MUI. Lokasinya bersebelahan dengan resto yang kubeli tadi, duhh...gara-gara kehalang tiang besar toko nyempil ini jadi ga terlihat, duhh nyesellll...


5 comments:

  1. Wahahaha...Elle...ngerasain juga ujian IBT ya^^. Semoga hasilnya OK ya, Dik :)


    *baru tahu di Amplaz ada yang jual Taiwan street food halal. Ntar pas pulang nyoba ah ^^

    ReplyDelete
  2. Ada cerita yg menyedihkan mba, hasil TOEFL (SCORE) tak dikirim tepat waktu di AS (Taipei). Sudah ella ceritakan ke mba Dewi :((

    *Iya mba, katanya udah lama toko Shihlin nya, buka cabang sampe negeri Jiran..

    ReplyDelete
  3. Uwooo...I see. Gpp, Dik. Insya Allah dirimu sudah berjuang sekuat tenaga. Saatnya mengeluarkan jurus tawakkal dan do'a :). Kalau ada jalan kembali ke Taiwan, insya Allah pasti akan terwujud.

    Ach so :). Hebat juga Toko Shihlin itu ya^^

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. bagaimana cara membeli vouchernya mba??? mohon bantuan

    ReplyDelete